Setiap hari, kita tidak akan bisa lepas dari media masa. Kita bangun tidur kita mengecek HP. Kemudian ketika pergi ke kampus, kita mengendarai mobil sambil mendengerkan lagu lewat radio mobil. Malam minggu kita menonton bioskop bersama keluarga. Intinya, bahwa setiap hari kita tidak bisa lepas dari media massa, bahkan setiap saat. Dapat dikatakan pula, media massa (sebagai alat utama dalam komunikasi massa) mampu membentuk masa depan umat manusia. Salah satu alasannya adalah bahwa media massa yang kian pesat pertumbuhannya ini merupakan dampak sejarah panjang proses komunikasi umat manusia. Karena manusia ingin meningkatkan kualitas komunikasinya, berbagai penemuan penting di bidang komunikasi berjalan terus.
Walaupun media massa itu bisa dikatakan menjadi fenomena yang relative baru, keberadaannya telah menjadi “pusat kehidupan manusia”. Artinya ia akan menolong membentuk atau menemukan tujuan hidup kita di masa yang akan datang. Dengan kata lain, media massa saat ini menjadi sentral perubahan umat manusia.
Ada beberapa era yang dapat dijadikan dasar pijakan untuk melihat sejarah perkembangan komunikasi massa. Menurut Melvin DeFleur dan Sandara J. Ball Rokeach dalam bukunya Theories of Mass Communication (1989), ada lima revolusi komunikasi massa : (1) zaman penggunaan tanda dan isyarat sebagai alat komunikasi (the age of signs and signals); (2) zaman digunakannya percakapan dan bahasa sebagai alat komunikasi (the age of speech and language); (3) zaman digunakannya tulisan sebagai alat komunikasi (the age of writing); (4) zaman digunakannya media cetak sebagai alat komunikasi (the age of print); dan (5) zaman digunakannya media massa sebagai alat komunikasi (the age of mass communication).
A. ZAMAN TANDA dan ISYARAT
Perkembangan otak mereka juga saangat lamban. Era ini berjalan dalam ribuan tahun sebelum digunakannya gerak isyarat, bunyi-bunyian, dan tanda jenis lain dalam proses komunikasi. Proses komunikasi yang dilakukan manusia di era awal perkembangannya hampir sama dengan apa yang dilakukan binatang saat ini. Pada era ini peran indra pendengaran sangat penting dalam melakukan proses berkomunikasi. Misalnya, geraman, dengkuran, dan jeritan yang semua itu sangat tergantung pada keadaan fisiknya.Perkembangan penting komunikasi dalam era ini adalah digunakannya bahasa tanda dan isyarat sebagai alat komunikasi.
Munculnya tanda dan isyarat sebagai alat komunikasi berasal dari penyempurnaan penggunaan suara (geraman, tangisan dan jeritan) sebagai alat komunikasi pada generasi sebelumnya. Komunikasi era ini memakai tanda dan sinyal tangan serta tidak tergantung pada kata-kata. Contoh tanda dan isyarat. Contoh tanda dan isyarat tersebut adalah ketika kita sedang menonton pertandingan sepak bola di TV. Seorang wasit ada kalanya memberikan sinyal dengannya tangannya untuk menunjuk agar dilakukan penalty, wasit menarik kausnya sendiri untuk menunjukan bahwa ada pemain yang sengaja menarik kaos tim lawannya, dan seterusnya.
Gerak isyarat dan tanda dalam komunikasi dikenal dengan komunikasi nonverbal. Pilip Lieberman (1984) pernah mengatakan bahwa para ahli paleoantropologi menemukan bukti bahwa ukuran tengkorak, panjang lidah, dan jaringan yang lain pada diri manusia pada era ini menunjukan pada kita letak pangkal tenggorokan dan kotak suara. Dengan kata lain, mereka tidak bisa berbicara karena tidak mempunyai kecukupan alat-alat untuk melakukan itu (seperti yang dimiliki manusi saat ini). Secara umum, orang-orang yang tidak dapat berbicara mempunyai keterbatasan kemampuan untuk mengirimkan pesan dan menerima seperangkat arti.
Sistem tanda dengan menggunakan tangan dan jari seperti yang biasa digunakan oleh orang tuli ketika berbicara cukup sebagai pengganti bahasa percakapan.Sistem komunikasi yang dilakukan manusia era ini masih sangat sederhana dan lambat. Kesederhanaan cara berpikir mereka tetap memberi andil besar dalam proses pertukaran pesan kepada orang lain. Fenomena seperti itu menandaskan bahwa mereka yang tidak dapat berbicara tidak akan mudah merekam dan mengingat semua jenis ide dalam proses komunikasi tatap muka.
B. ZAMAN BAHASA LISAN
Manusia jenis Cro Magnon menjadi ciri utama era ini. Manusi ajenis itu sudah mempunyai keahlian di dalam membuat peralatan yang berasal dari batu. Zaman batu merupakan salah satu perkembangan awal pengenalan bahasa yang ditulis. Pada awal sejarah perkembangan manusia dalam mengenal tulisan, mereka telah mengukir gambar binatang dan manusia pada tulang, batu, taring, dan bahan-bahan yang lain. Ratusan goa itu pernah ditemukan di Spanyol dan Prancis bagian selatan. Orang-orang itu melukis banteng, rusa kutub dsn binatang lain yang mereka buru. Yang lebih penting lagi adalah bahwa mereka telah pakaian dari kulit binatang dan menemukan teknik pengerasan tanah liat dengan api.
Manusia jenis Cro Magnon mempunyai strungkur tengkorak, lidah dan kotak suara seperti yang kita miliki sat ini. Asal-usul percakapan dan bahasa baru muncul sekitar 35.000 tahun sampai 40.000 SM. Sebenernya orang Neanderthalsebelumnya telah ada di tempat yang sama. Secara fisik, Neanderthal lebih tegap sehingga mereka seharusnya lebih mempunyai kemampuan untuk bertahan. Mereka lebih mudah diketahui rantai eolusinya dan mempunyai kesempurnaan lebih disbanding Cro Magnon.
Cro Magnon biasa berpindah-pindah sebagai salah satu usaha untuk mengawetkan makanan, menjaga kehangatan di musim dingin, dan secara umum mengatasi rintangan agar bisa hidup terus di dalam sebuah lingkungan yang keras. Sementara Cro Magnon berkembang pesat, Neanderthal masih tanda dan isyarat sebagai alat berkomunikasi. Kemudan dengan perubahan iklim yang begitu drastis sampai akhir zaman es, Neanderthal tidak mampu beradaptasi dengan kondisi baru itu, sementara Cro Magnon tetap mampu bertahan.
Bangsa Neanderthal
Cro Magnon berkembang secara baik sejalan dengan pergantian abad. Perubahan iklim dan lingkingan yang begitu cepat membuat mereka mengalami kesulitan hidup. Lambat laun, pada permulaan 10.000 tahun SM, merea menemukan unsur yang bisa dijadikan sarana untuk bercocok tanam. Secara sederhana , inilah awal munculnya pertanian. Pada 6500 SM mereka bisa menggarap pertanian dan bertempat tinggal secara tetap.
C. ZAMAN TULISAN
Jangan heran mengapa era tulisan kemunculannya dimulai di wilayah Mesir dan Sumeria kuno. Salah satu alasannya di tempat inilah praktik pertanian dengan berbagai perhitungan yang memanfaatkan tulisan dimulai. Sebuah prasasti yang ditemukan menginformasikan bahwa sekitar tahun 4000 SM ditemukan kota kuno di Mesopotamia dan Mesir. Dari penemuan itu bisa dikemukakan bahwa sudah ada standardisasi makna pesan. Misalnya, secara sederhana gambaran matahari bisa berarti siang hari, membungkuk dengan tanda panah berarti berburu, dan garis yang berombak berarti danau atau sungai. Semua ini menjadi symbol awal dari sejarah kemunculan era tulisan.
Bangsa mesir menjadi penemu pertama pengembangan system glyps atau karakter simbolis. Glyps milik orang mesir ini dapat dijadikan alasan awal munculnya standardisasi makna. Orang Sumeria yang tinggsl di utara teluk Persia, telah mampu mengembangkan bentuk tulisan lain. Karena sulit menggambar secara detail dalam tanah, mereka mulai memikirkan bentuk lain yang bisa mewakili ide-ide mereka. Mereka menggunakan pucuk tongkat yang diruncingkan ke dalam sebuah bentuk yang dipecah-pecah untuk membuat tanda di dalam tanah. Hasil dari bentuk yang terpecah-pecah itu sering disebut sebagai tulisan cuneiform (tulisan kuno berbentuk baji) saat ini.
Tulisan alphabet muncul kurang dari seratus tahun kemudian dan berkembang secara teratur. Orang-orang mesir awalnya sangat menyukai karakter simbolis tertentu. Akan tetapi lambat laun mereka menggunakan konsonan saja. Meskipun sulit dimengerti, tetapi menjadi perkembangan tersendiri dan berarti bagi proses pengenalan huruf. Satu kejadian yang tidak boleh ditinggalkan adalah peristiwa di Yunani. Bangsa ini telah secara efektif dan sederhana mempunyai system standardisasi huruf. Sekitar 500 tahun SM mereka telah secara luas menggunakan alphabet.
Sekitar 2500 tahun (sebelum munculnya ajaran Kristen), orang mesir menemukan metodepembuatan jenis kertasyang dapat tahan lama dari papyrus. Lebih mudah menulis di papyrus dengan kuas dan tinta daripada memahat di atas batu. Papyrus ditemukan di muara sungai Nil.
Hal yang paling penting dalam era ini adalah perubahan dari menulis di batu ke media portable dan industry ringan. Orang-orang Mesir di sekitar tahun 2000 SM menggunakan papyrus untuk mengirimkan pesan tertulis dan merekam berbagai macam informasi. Fenomena ini menjadi tahapan yang penting dalam proses menuju zaman digunakannya mesin cetak sebagai alat komunikasi.
D. ZAMAN CETAK
Di Cina dan Jepang teknik percetakan dimulai dari abad ke-8, yang biasa dikenal sebagai “percetakan balok”, yaitu balok kayu yang berukir yang bisa digunakan untuk mencetak satu halaman tunggal dari suatu teks khusus. Pada permulaan abad ke-15 orang Korea telah menciptakan suatu bentuk yang dapat digerakkan dengan apa yang telah digambarkan oleh ilmuwan Prancis, Henri Jean Martin.
Johan Gutenberg, seorang tukang emas dari Jerman, dialah yang awal mulanya memperkenalkan cara unik mencetak. Dia melakukan proyek pertama kali dengan mencetak Injil dan ternyata percobannya sungguh luar biasa.
Pada tahun 1500 saja percetakan telah didirikan di lebih 250 tempat di Eropa. Percetakan itu telah mencapai Basel tahun 1466, Roma tahun 1467, Paris dan Pilsen tahun 1468, Venesia tahun 1469, Leuven, Valencia, Krakow dan Buda tahun 1473, Wetminster tahun 1476 dan Praha tahun 1477.
Ide dasar pengembangan surat kabar lebih awal di benua Eropa, Inggris, dan “Dunia Baru” (Negara taklukan atau yang ditemukan masyarakat Eropa). Di Amerika sendiri baru tahun 1830-an ada surat kabar di New York yang boleh dibilang sukses. Melvin D.Fleur dan Sandra J.Ball Rokeach (1989) mengatakan ada dua hal penting yang penting dicermati dalam era ini. Pertama, media surat kabar dan juga media cetak lainnya bisa muncul setelah seperangkat kompleksitas lemen budaya muncul dan terus berkembang di masyarakat. Kedua, seperti hamper terjadi pada semua penemuan sebelumnya, penemuan mesin cetak merupakan gabungan antar elemen dalam masyarakat.
Pada akhir abad ke-19 menjadi jelas muculnya beberapa bentuk media cetak sepert surat kabar, buku, majalah yang digunakan secara luas oleh masyarakat. Ahli sosiologi Amerika, Charles Horton Cooley menyatakan ada beberapa factor yang membuat media baru jauh lebih efisien daripada proses-proses komunikasi pada masyarakat sebelumnya. Media baru tersebut lebih efektif sebagaimana yang dia katakana sebagai ; 1) expressiveness (membawa perluasan gagasan dan perasaan); 2) permanent of record (mengatasi waktu); 3) swiffness (mengatasi ruang); 4) diffusion (jalan masuk ke kelas-kelas yang ada dalam masyarakat).
E. ZAMAN KOMUNIKASI MASA
Abad komunikasi massa dipaksa berkembang lebih cepat lagi dengan munculnya internet sebagai bagian dari media massa. Internet kemudian diintegrasikan dengan media massa lain seperti TV, radio, dan media cetak, bahkan media massa selain internet itu pada akhirnya membutuhkan internet sebagai alat penyebaran informasi. Sketsa singkat peralihan utama di dalam kemampuan orang-orang untuk berkomunikasi menunjukkan dua factor. Pertama, “revolusi” komunikasi sedang terjadi sepanjang keberadaan manusia. Kedua, pertumbuhan media massa telah terjadi dengan sangat luar biasa akhir-akhir ini.
Orang tidak perlu bersusah payah mengirim surat dengan memakai jas pos, tetapi surat elektronik (e-mail) dengan perantaraan internet akan cepat sampai di alamat tujuan. Seseorang juga bisa berkomunikasi melalui chatting dengan teman atau keluarganya yang jauh diluar pulau atau benua. Inilah abad komunikasi massa. Semua dipercepat, dipermudah, disederhanakan, tetapi dampak negative yang ditimbulkan juga akan lebih nyata dan besar. Semakin cerdas manusia, semakin kompleks dan rumit komunikasi yang dilakukan.
Sumber : Nurudin. 2007. Pengantar Kounikasi Masa. Malang: Raja Grafindo Persada.
Terima kasih aas tulisannya. keren.
BalasHapus